Festival Semarapura 2025 merupakan acara budaya tahunan yang merayakan ketangguhan dan warisan seni Kabupaten Klungkung, Bali, yang kaya akan sejarah. Berfokus pada Perang Puputan Klungkung 1908—perlawanan heroik melawan kolonialisme Belanda—festival ini menggabungkan napas sejarah dengan pertunjukan seni tradisional Bali yang hidup. Digelar di Taman Kota Klungkung selama empat hari, acara ini mengajak pengunjung menyelami kisah kepahlawanan Bali sekaligus menikmati tradisi yang masih lestari hingga kini.
Inti festival terletak pada penghormatan terhadap Perang Puputan Klungkung 1908, babak tragis namun heroik dalam sejarah Bali. Saat pasukan Belanda menuntut penyerahan Kerajaan Klungkung, Raja Dewa Agung Jambe II dan rakyatnya memilih puputan (bertarung hingga titik darah penghabisan) ketimbang menyerah. Sikap perlawanan ini menjadi simbol semangat pantang menyerah Bali melawan penjajahan.
Festival Semarapura menghidupkan kembali kisah ini melalui reka ulang sejarah, pameran interaktif, dan sesi bertutur. Pengunjung diajak memahami strategi, pengorbanan, dan nilai-nilai budaya yang membentuk identitas Klungkung. Dengan melestarikan sejarah ini, festival menjadi sarana edukasi sekaligus pengingat akan harga sebuah kemerdekaan.
Festival Semarapura 2025 akan digelar pada 28 April–1 Mei 2025 di Taman Kota Klungkung, Bali Timur—sebuah lokasi yang sarat makna sejarah. Lebih dari sekadar ruang hijau, taman ini merupakan situs budaya bersejarah yang berdampingan dengan Paviliun Kerta Gosa, bangunan pengadilan kuno bergaya Kamasan dengan lukisan bertema kosmologi Bali. Keberadaannya menjadi jembatan simbolis antara kejayaan masa lalu Klungkung dan kehidupan modern, menjadikannya panggung ideal untuk merayakan warisan seni dan perjuangan heroik masyarakat Bali.
1. Pertunjukan Tradisional: Tari dan Musik Bali
Panggung utama festival akan menampilkan:
Seniman lokal dan internasional berkolaborasi untuk menghadirkan pertunjukan autentik dengan sentuhan kontemporer.
2. Pameran Sejarah: Mengenang Puputan Klungkung
Pameran imersif ini menampilkan:
Pameran ini mengaitkan kisah Puputan Klungkung dengan pergerakan kemerdekaan Indonesia.
3. Lokakarya Budaya: Menjadi Bagian dari Kreativitas Bali
Pengunjung bisa ikut serta dalam:
Lokakarya ini mengutamakan keberlanjutan dengan menggunakan bahan lokal.
4. Kuliner Autentik Klungkung
Stan makanan menyajikan hidangan khas seperti:
Chef lokal juga akan memandu demo masak langsung dengan resep turun-temurun.
1. Transportasi:
2. Etika:
3. Tiket:
Festival Semarapura 2025 adalah pintu masuk untuk merasakan kekayaan budaya Klungkung, Bali, yang menyatukan sejarah heroik Perang Puputan 1908 dengan keindahan seni tradisional dan kuliner autentik. Acara ini tidak hanya menghidupkan kisah perlawanan terhadap kolonialisme, tetapi juga memperkuat identitas lokal melalui lokakarya, pertunjukan, dan interaksi langsung dengan komunitas. Dari pameran sejarah hingga tarian sakral, setiap momen di festival ini mengajak pengunjung memahami warisan Bali yang tak ternilai sekaligus merayakan semangat kebudayaan yang terus hidup. Lengkapi perjalanan anda dengan memilih dan menginap hotel di Tantra Digital.